Sabtu, 20 Mei 2017

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras



  •    Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang pengemasan produk kerajinan dari bahan keras. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam pengemasan produk kerajinan dari bahan keras yang ada di daerahmu serta di wilayah Nusantara.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan. 
  • Pertama, kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan kehilangan fungsinya karena suatu produk harus bersaing dengan sejumlah produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara membuat kemasan yang menarik adalah dengan penggunaan warna yang cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar. Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang dikemas.


Sumber :  http://storycontinueaboutlearning.blogspot.co.id/2016/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Hari                : Sabtu
Tanggal akses : 20 Mei 2017 
Waktu Akses  : 19:40

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Keras

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Keras


Ragam hias di Indonesia sangat kaya dan memiliki banyak ragam. Ragam hias melambangkan makna bagi tertentu bagi masyarakat pemakainya. Ragam hias biasanya digunakan pada bangunan rumah, pusaka, perhiasan, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk keperluan adat dan upacara. Ragam hias memiliki makna dan fungsi yang berbeda dan memiliki arti simbolik seperti, dapat menangkal roh-roh jahat, memberikan keberkahan, dan sebagai simbol pangkat atau kedudukan dalam masyarakat. Namun saat ini ragam hias tersebut berfungsi sebagai hiasan saja.

Motif ragam hias dua dimensi dapat diterapkan pada benda kerajinan anyaman, ukiran maupun bagian dari sisi bangunan rumah tradisional. Pada ragam hias yang bersifat tiga dimensi dijumpai pada barang-barang rumah tangga dan kerajinan tangan. Ragam hias ini muncul dalam bentuk dasar yang sama seperti bentuk flora, fauna, manusia dan bentuk geometris. Proses pembuatan ragam hias ini dapat dilakukan dengan cara memahat, menganyam, dan pengecatan. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa kayu, batu, bambu, rotan, mendong atau pandan.

A. Jenis-jenis ragam hias
Jenis ragam hias yang terdapat di Nusantara antara lain ragam hias flora, fauna, figuratif, dan geometris seperti di bawah ini.


  • Ragam hias flora. Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai pada sebagian besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuksulur- suluran.
  • Ragam hias fauna. Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.
  • Ragam hias figuratif (manusia). Bentuk ragam hias figuratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
  • Ragam hias geometris. Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

B. Alat dan bahan
Alat yang digunakan bisa menggunakan ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang digunakan.


  • Pahat. Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunakan untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu atau batu.
  • Palu kayu. Palu digunakan untuk memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias. Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman ukiran yang akan dibuat.
  • Kuas. Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan logam.
  • Politur. Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan kuas maupun di semprot.
  • Cat kayu/besi. Cat digunakan untuk memberi efek warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/besi dapat bertahan lama dan ragam hias akan lebih indah dan menarik.

Bahan :
  • Kayu/papan. Media kayu atau papan dapat berupa kayu papan atau batangan.
  • Batu. Berbagai macam batu dapat digunakan sebagai media untuk menggambar ragam hias. Pilihlah batu yang memiliki permukaan rata agar lebih mudah mengaplikasikan ragam hias.

C. Teknik penerapan ragam hias
Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masing-masing bahan berbeda-beda, ada yang menggunakan teknik ukir, cor, dan pengecatan.

1. Teknik ukir
Teknik ukir merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara membentuk dan mengurangi bahan yang diukir dengan menggunakan Pperalatan ukir, yaitu pahat ukir. Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik ukir dapat berupa bahan dari kayu. Kayu yang sudah diberi ragam hias kemudian diukir sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Proses mengukir anatara lain sebagai berikut :
  • Membuat desain/gambar yang digunakansebagai panduan untuk mengukir
  • Menempelkan desain pada media ukir (kayu) dan kemudian mengukirnya.
  • Mengamplas/menghaluskandan kemudian memberi pelitur/pernis.

2. Teknik Cor
Teknik cor merupakan pembuatan karya seni rupa dengan menggunakan cetakan atau dicor. Bahan terlebih dahulu dicairkan, kemudian di tuangkan ke dalam cetakan. Teknik cor umumnya menggunakan bahan-bahan bubuk gips, tanah liat dan logam. Bahan-bahan tersebut ada yang menggunakan air sebagai bahan tambahannya dan ada yang menggunakan proses pemanasan/ pembakaran seperti logam.

Penggunaan teknik cor dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Membuat negatif atau model yang akan dicetak
  • Membuat cetakan
  • Pembakaran
  • Pengecoran
  • Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis/melamin

Alat dan bahan:
  • Ember, Pengaduk dari kayu, Gips, Tanah liat, Air, Cetakan dari kayu/batako (hebel), Cat besi/vernis

3. Teknik pengecatan
Teknik pengecatan merupakan pembuatan ragam hias dengan menggunakan cat. Keindahan ragam hias dapat dijumpai pada rumah-rumah adat, dan barang-barang hiasan. Ragam hias dengan motif tertentu terlihat dengan nuansa warna-warni yang indah dengan perpaduan warna cat yang harmonis. Aplikasi motif ragam hias dapat dilakukan dengan pengecatan pada bahan kayu, batu, maupun besi. Bahan-bahan tersebut terlebih dahulu dibuat ragam hiasnya kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan pola ragam hiasnya.

Alat dan bahan : Kuas, palet cat, pensil, cat minyak/akrilik, kayu/triplek




http://www.mikirbae.com/2015/01/penerapan-ragam-hias-pada-bahan-keras.html
Hari                : Sabtu
Tanggal akses : 20 Mei 2017
Waktu akses  : 19:31pm

Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras


Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras


Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.

  • Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching, Method, dan Market
  • Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi).
 Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.
  • Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.
  • Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan


Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
  • Menentukan Teknik Produksi


Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan. Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut.
  1. Teknik pahat
  2. Teknik ukir
  3. Teknik konstruksi atau sambungan
  4. Teknik raut
  5. Teknik bubut dan sebagainya



http://worldsciencenet.blogspot.co.id/2017/01/prakarya-dan-wirausaha-kerajinan-dari.html
Hari                : Sabtu 
Tanggal akses : 20 Mei 2017
Waktu akses   : 19:26 pm

Teknik Kerajinan Dari Bahan Keras

 Pola Ragam Hias Kerajinan dari Bahan Keras


  • Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.


  • Pola Simetris. Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.
  • Pola a-simetris. Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
  • Pola ragam hias tepi. Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu.
  • Pola ragam hias menyudut. Pola ragam hias menyudut membentuk pola segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada
  • Pola ragam hias gabungan. Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru.
  • Pola ragam hias beraturan. Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.



http://worldsciencenet.blogspot.co.id/2017/01/prakarya-dan-wirausaha-kerajinan-dari.html
Hari                : Sabtu
Tanggal akses :20 Mei 2017
Waktu akses   : 19:20 pm

Pola Ragam Hias Kerajinan dari bahan keras

 Pola Ragam Hias Kerajinan dari Bahan Keras


  • Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.


  • Pola Simetris. Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.
  • Pola a-simetris. Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
  • Pola ragam hias tepi. Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu.
  • Pola ragam hias menyudut. Pola ragam hias menyudut membentuk pola segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada
  • Pola ragam hias gabungan. Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru.
  • Pola ragam hias beraturan. Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.



http://worldsciencenet.blogspot.co.id/2017/01/prakarya-dan-wirausaha-kerajinan-dari.html
Hari                : Sabtu
Tanggal akses :20 Mei 2017
Waktu akses   : 19:20 pm

Unsur dan Motif Ragam Hias Kerajinan Bahan Keras

   

Unsur Kerajinan Dari Bahan Keras

Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1.   Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang menyerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip:  Kesatuan (unity),  keselarasan (harmoni),  keseimbangan (balance),  dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan halus. nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
2.   Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.

Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1.   Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2.   Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3.   Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.

Motif  Ragam Hias Kerajinan Dari Bahan Keras

Jenis ragam hias yang terdapat di Nusantara antara lain ragam hias flora, fauna, figuratif, dan geometris seperti di bawah ini:
  1. Ragam hias flora. Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai pada sebagian besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuksulur- suluran.
  2.  Ragam hias fauna. Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.
  3. Ragam hias figuratif (manusia). Bentuk ragam hias figuratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
  4. Ragam hias geometris. Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.


http://worldsciencenet.blogspot.co.id/2017/01/prakarya-dan-wirausaha-kerajinan-dari.html
Hari                 :  Sabtu
Tanggal akses  :  20 Mei 2017
Waktu akses   :  pm

Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

 

Produk kerajinan sangat beraneka ragam.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.

 

a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti
besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik
yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai
perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang
pula sebagai benda hias dan benda fungsional
lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah
serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
                 kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga
                       dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
          mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/
                                                      pemanasan dan tempa.

b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang
sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga
hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di
Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi
para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya
kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan
bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu
yang biasanya digunakan adalah: kayu  jati, mahoni,
                                                  waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

                                                      c. Kerajinan Bambu
                                                      Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan
yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak
ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah
menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan,
mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit.
Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk
keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan
bambu tampil dengan desain lebih menarik dan
                                                      artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
                                                      bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan
                                                      teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia
                                                      sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai
                                                      motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh 
                                                      kerajinan dari bambu.


                                                      d. Kerajinan Rotan
                                                      Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat
besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak
menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan
rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok
sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.
Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak
digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari
bahan rotan.
 

                                                      e. Kerajinan Batu
                                                      Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya
                                                      beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan
                                                      penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak
daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna
sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda.
Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk
produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik
pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak
                                                     digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut
                                                     contoh kerajinan dari batu.


                                                                                    f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
                                                                                    Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa
                                                                                    kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini
                                                                                    dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi
                                                                                    kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi
                                                                                    dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan
tahan korosi. Oleh sebab, itu fiberglass biasa
digunakan sebagai badan mobil dan bangunan
kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat
untuk banyak produk plastik.
Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa
campuran dalam proses pembuatannya. Campuran
fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin
bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis,
                                                                                    met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon
                                                                                    untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekat                                                                                    warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar
                                                                                    memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan
                                                                                    katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah
                                                                                    menjadi padat dan keras, serta berwarna bening
                                                                                    mengilap. Berikut contoh kerajinan dari fiberglass.




http://destri4wandie.blogspot.co.id/2015/01/aneka-produk-kerajinan-dari-bahan-keras.html
Hari                :  Sabtu
Tanggal akses :  20 Mei 2017
Waktu akses   : 19:09 pm

 

Pengertian dan Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras

Pengertian dan Fungsi Kerajinan Dari Bahan Keras

 

KERAJINAN DARI BAHAN KERAS


  •  Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

                 1)   Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar dan kondisi fisiknya keras. Contoh bahan keras alami adalah kayu, bambu, batu, rotan, biji-bijian, kerang, dan lain-lain.

2)   Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan keras yang teah mengalami pengolahan kembali. Contoh bahan keras buatan adalah kaca, kaleng, logam ( tembaga, perak, kuningan, emas dan alumunium ), kawat, besi, dan sebagainya.                    

  •  Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras

Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2, yaitu :

· Sebagai benda pakai
Karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahan sebagai pendukung. Contohnya lemari, rak buku, meja, kursi, dan lain sebagainya.

·  Sebagai benda hias
Karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, fungsi ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai,  patung, hiasan dinding, gantungan kunci, dan lain-lain. 



Sumber : https://lailafadhilah.wordpress.com/2016/04/12/makalah-prakarya-kerajinan-bahan-keras/
Hari                :  Sabtu
Tanggal akses   :  20 Mei 2017
Waktu akses    :  18:53  pm

Minggu, 23 April 2017

Memanfaatkan Barang Bekas menjadi Bernilai

Memanfaatkan Barang Bekas menjadi Bernilai


1.  Berkreasi dengan Menggunakan Stik Eskrim

 

     
      Salah satu cara mendidik anak adalah dengan mengajarkannya berkreasi, berkreasi akan meningkatkan kreatifitas anak sehingga dia bisa memanfaatkan hal-hal sederhana menjadi luar biasa. Ada istilah hadiah terbaik adalah hadiah yang dibuat sendiri, mengajarkan anak berkreasi bisa membuat dia berpikir untuk memberikan hadiah dalam bentuk apapun dengan membuatnya sendiri. 
Diatas adalah salah satu hasil kreasi dengan stik eskrim yang cantik, cara membuatnya gimana ? ah rasanya tidak perlu dijelaskan, karena anda bisa melihat sendiri dari pola gambar diatas. yang dibutuhkam hanya :

1. Stik Eskrim
2. Kancing Bekas
3. karton
4. lem
5. Papan dari triplek

Untuk mempercantik stik es krim bisa di cat lebih dulu atau langsung membeli stik eskrim yang berwarna. nah semoga artikel ini bisa menginspirasi anda, jangan lupa untuk selalu berkreasi, dan ajari anak anda hal itu.  

2.  Cara Membuat Gantungan Kunci dari Kain Flanel

Apakah temen-temen sering melihat gantungan kunci dari kain flanel ? merasa bisa membuatnya ? kenapa tidak temen-temen membuat sendiri gantungan kunci dari kain flanel, mudah kok caranya. Nah berikut ini adalah tekniknya yang kami dapatkan dari blog :http://zhahab.blogspot.com.

Kami ingin share untuk temen-temen teknik yang lebih simpel bagaimana Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel, cara ini mudah dan bisa temen-temen ikut bersama-sama. Silahkan temen-temen sediakan alat dan bahannya untuk mempermudah proses pembuatan gantungan kucin.

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus temen-temen siapkan sebelum memulai membuat gantungan kunci dari kain flanel. apa saja itu :

Alat dan bahan

  1. Gunting
  2. Lem
  3. Kain Flanel
  4. Kertas yang sudah di print dengan huruf
  5. Benang
  6. Jarum
  7. Tali gantungan






Langkah-Langkah Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel:

 a. Langkah pertama, membuat pola sesuai huruf, kalau sudah dibuat rapatkan tiap pola dan jahit dengan mengguankan teknik Feston.
b. Langkah kedua, jika sudah sebagian di jahit jangan lupa masukan drakon atau kapan untuk membuat kain flanel tersebut terisi, jika sudah jahit kembali sampai benar-benar bersatu, dan membentuk sebuah pola yang rapih.
c. Langkah terakhir, jangan lupa di jahitan terakhir berikan sebuah pita kecil untuk ditempelkan gantungan sehingga, gantungan bisa dipasang pada kain flanel.
Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel
      
        Tempatkan gantung pada bagian paling pojok atau atas agat tidak terlalu terlihat mencolok, pilih warna yang sesuai. Nah berikut ini adalah hasil dari jaitan pola kain flanel untuk gantungan kunci atau gantungan tas dengan teknik menjahit Feston. 
Gantungan ini bisa digunakan untuk gantungan kunci, gantungan tas, dompet, kunci motor. Tentu banyak lagi. Temen-temen hanya perlu berkreasi dan mencari pola baru yang lebih untuk dan bagus. 


Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel


Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel

Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel

Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel

Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel

       Terimakasih sudah membaca artikel Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel  Semoga artikel ini bermanfaat untuk temen-temen yang sedang mencari inspirasi untuk membuat gantungan kunci. Jangna lupa share artikel ini agar temen-temen yang lain tahu bagaimana Cara Membuat Gantungan Kunci Dari Kain Flanel .


3. Memanfaatkan Botol Bekas Untuk Kerajinan Tangan Yang Bernilai

Memanfaatkan Botol Bekas, setiap orang tentu senang dengan sebuah karya yang indah, banyak orang sekarang mengerti akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetapi asri dan bersih, dan salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah semabarangan. Cara lain dari melestarikan lingkungan adalah dengan memanfaatkan samapah-sampah yang masih dapat digunakan untuk membuat sebuar kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. seperti apa mari simak.

Banyak orang tidak sadar bahwa, barang-barang bekas bisa bernilai seni tinggi jika kita mau untuk berpikir bagaimana mengolahnya. Cobalah perhatikan lingkungan sekitar dan kumpulkan barang-barang bekas yang masih layak pakai, kemudian cari inspirasi untuk membuat kreasi dari barang-barang tersebut.

contohnya pada gambar dibawah ini. ini adalah salah satu contoh pemanfaatan barang bekas menjadi benda yang bernilai seni tinggi.

Gambar Pemanfaatan Botol Bekas 


Memanfaatkan Botol Bekas Untuk Kerajinan Tangan Yang Bernilai Seni Tinggi

          Gambar tersebut menunjukan bahwa botol bekas bukan cuma sebagai sampah jika isinya sudah habis, tetapi bisa juga menggatikan kuas sebagai alat lukis. Gambar diatas menunjukan sebuah botol yang bisa menggambar bunga-bunga indah simetris, lebih tepatnya bunga sakura mungkin. 
Anda bisa menirunya dirumah,mengajarkannya pada anak anda agar mereka mampu kreatif memanfaatkan barang-barang bekas.




http://kreativee.blogspot.co.id/
Hari                : Minggu
Tanggal akses : 23 April 2017
Waktu akses   : 10:14 pm